10 Kunci rezeki

1. Istighfar dan Taubat
Nabi Nuh ‘alaihis salam berkata kepada kaumnya : “Maka aku katakan
kepada mereka, ‘Mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha
Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai’ “. (Q.S. Nuh : 10 -12)

2. Taqwa
Fiman Allah Ta’ala : “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya
Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rezki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya”. (Q.S. Ath-Thalaq : 2 – 3)

3. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah
Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezki sebagaimana rezki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar, dan pulang petang hari dalam keadaan kenyang”. (HR. Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha’i dan Al Baghawi dari ‘Umar binKhaththab radhiyallaahu ‘anhu)

4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah semata
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : ‘Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku penuhi permintaan mu. (Dan) jika kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi permintaan mu”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu)

5. Menjalankan Haji dan Umrah
Rasulullah SAW bersabda : “Kerjakanlah haji dengan umrah atau sebaliknya. Kerana sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran (karat) besi.” (HR Nasa’i. Hadits ini shahih menurut Imam Al Albani. Lihat Shahih Sunan Nasa’i.)

6. Silaturrahim
(menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab) Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari)

7. Berinfak dijalan Allah
Allah Ta’ala berfirman : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka
Allah akan menggantinya. Dialah sebaik-baiknya Pemberi rizki”. (Q.S. Saba :39)

8. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmu (syar’i)
Anas bin Malik radhiyallaahu ,anhu berkata : “Dulu ada dua orang
bersaudara pada masa Rasulullah SAW. Salah seorang mendatangi (menuntut ilmu) pada Rasulullah, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalusaudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu), maka Beliau bersabda : “Mudah-Mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia”. (HR.Tirmidzi dan Al Hakim, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi)

9. Berbuat baik kepada orang-orang lemah
Mush’ab bin Sa’d radhiyallaahu ,anhu berkata, bahwasannya Sa’d merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka Rasullullah SAW bersabda : “Bukankah kalian ditolong dan diberi rezki lantaran orang-orang lemah diantara kalian ?”. (HR. Bukhari)

10. Hijrah dijalan Allah
Allah Ta’ala berfirman : “Barangsiapa berhijrah dijalan Allah, niscaya
mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang
banyak”. (Q.S. An Nisa : 100)
Demikianlah beberapa kunci-kunci rizki dalam Islam yang memang sudah
selayaknya seorang muslim untuk yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa
yang disabdakan Rasul-Nya supaya kita tidak terjerumus kedalam I’tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan yang bathil.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada
segenap keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai
akhir zaman nanti. Wallahu A’lam.
Diringkas dari Kunci-Kunci Rizki menurut Al Qur’an dan Assunnah

Karya DR Fadhi Ilahi, penerbit terjemahan Darul Haq

Labuan is second best place in the world

LABUAN: If everything goes according to plan, Labuan will be an attractive holiday and business destination by 2015.

However, its residents are sceptical it can be achieved, unless the problem of high prices of goods on the island is resolved.

Various quarters have expressed their concern through various channels about their fear of Labuan becoming an isolated island, a distant cry from the 1980s when it was declared a free tax island and attracted many visitors.

A meeting at the Labuan Domestic Trade, Consumerism and Cooperatives Office recently was told that the price of consumer goods in Labuan was 20 to 30 percent higher than in other states.

The main reason is due to transport cost as almost all consumer goods are brought in from mainland Sabah using the ferry service.

With most cargo sent to mainland Sabah, the Merdeka Port in Labuan is void of activity.

Chairman of the Labuan Consumers Action Council, Fauziah Datuk Mohd Din told Bernama that the only thing cheap in Labuan were vehicles and liquor.

"Visitors come to Labuan only for the entertainment because of cheap liquor, besides the GROs at entertainment centres," she said.

She said if nothing was done to solve the problem, the free tax island status accorded to Labuan was no longer suitable.

One suggestion to overcome the problem is to build a bridge linking Labuan and mainland Sabah at Menumbok.

Meanwhile, several residents want continuous efforts be made to resolve the problem of high prices.

Chong Mei Yuen, 42, said the setting up of the Federal Agriculture Marketing Authority's (FAMA) farmers' market would provide an alternative for residents to spend wisely.

"A kilogramme of Spanish mackerel can be bought at RM14 at the farmers' market compared with RM18 at the market," she added.

Rashid Johan, 38, a government servant from the peninsular, is feeling the pinch.

"When I was transferred to Labuan three years ago, I thought the cost of living here was lower because of its status as a free tax island, but it is not so. The pricea of goods here is very high," he added.

An operations manager of a shopping centre, Mary Anne Lin, 41, said prices of goods at the premises were fixed based on the transportation cost incurred.

Jennifer George, 44, a supplier, said she obtained her supply of goods without going through middlemen or agents to avoid paying extra charges.

Hotel operators are also affected with a drop in occupancy rate.

Terence Kim, 51, a sales manager at a four-star hotel here, said the number of visitors to the island had dropped compared with the 1980s and 1990s when Labuan was a shopping haven. - Bernama

Simpanan Emas Untuk Ibadah Haji

Ingin Tunaikan Haji? Mulakan Simpanan Emas Hari Ini! Salah satu impian terbesar kita adalah menunaikan haji, tapi cabaran kewang...